Profil Kairan Quazi: Karyawan Termuda Jenius dari Indonesia di SpaceX

, JAKARTA - Nama Kairan Quazi kembali jadi perbincangan hangat, setelah dirinya akhirnya bisa membuka kembali akun LinkedIn miliknya.

Hal ini menjadi unik, karena sebelumnya akun LinkedIn Quazi terpaksa dihapus lantaran belum cukup umur. Padahal, pengalamannya begitu luar biasa.

Elon Musk, CEO SpaceX yang visioner, membawa Kairan Quazi sebagai anggota perusahaan saat dia baru berusia 14 tahun, dan dengan keputusan itu, dunia bisa bertemu dengan seorang remaja jenius yang akan melampaui batas-batas yang dapat dicapai di dunia teknologi.

Starship SpaceX Meledak: Roket Picu Kebakaran, Kesalahan 2024 Terulang

Quazi, yang kemudian menjadi karyawan termuda dalam sejarah perusahaan, menjadi wujud seseorang dengan bakat, kegigihan, dan keunggulan akademis yang tak tertandingi.

Perjalanannya dari anak ajaib menjadi pemain terbaik di bidang luar angkasa dan kecerdasan buatan merupakan perjalanan yang penuh inspirasi terlebih bagi industri teknologi.

: Badan Penerbangan AS Selidiki Dampak Meledaknya Roket Starship SpaceX

Setelah dua tahun berkiprah di SpaceX, Quazi yang sudah berusia 16 tahun kembali aktif di LinkedIn dan membuat para pengikutnya terhibur.

Di Instagram, dia mengunggah, "Sekarang setelah saya berusia 16 tahun, LinkedIn telah mengizinkan saya kembali ke platform ini," dan unggahan itu menjadi viral.

: Toyota Menanamkan Dana Senilai US$44 Juta untuk Membuat Roket, Apakah Bakal Bersaing dengan SpaceX milik Elon Musk?

Penggemar-penggemarnya di media sosial begitu senang dengan kedatangan kembali Quazi, mereka menerima dia dengan hangat.

Sejak tahun 2023, Quazi sudah berkarier sebagai insinyur perangkat lunak di SpaceX dan menjadi bagian penting dalam pengembangan proyek Starlink.

Fungsinya cukup spesifik dan mencakup pengembangan solusi berdasarkan data guna menyelesaikan tantangan optimasi yang kompleks.

Pekerjaan dengan spesifikasi khusus semacam itu mengharuskan adanya kemampuan di bidang perhitungan latency rendah, proses yang sangat efisien, serta rancangan sistem real-time; suatu keahlian yang sudah dimiliki Quazi sepanjang bertahun-tahun.

Umpan balik sangat berharga untuk mendorong Starlink, proyek jaringan satelit milik SpaceX, tumbuh dan menyebar ke seluruh dunia.

Profil Kairan Quazi

Kairan Quazi lahir dari seorang ayah insinyur kimia, Mustahid Quazi, dan ibu eksekutif Wall Street, Jullia Quazi pada 27 Januari 2009.

Sebagai orang keturunan Amerika-Bangladesh, pengalaman Quazi merupakan perpaduan budaya dan penerimaan perspektif dalam teknologi.

Quazi mengukir namanya dalam sejarah pada 2023 dengan lulus sebagai Sarjana Sains dalam Ilmu Komputer dari Universitas Santa Clara.

Dia selanjutnya menjadi alumni paling muda dalam 170 tahun sejarah lembaga itu. Prestasi akademiknya dikombinasikan dengan bakat kepemimpirannya saat ia menjabat sebagai Ketua Mahasiswa yang Terpilih untuk periode 2021-2023.

Perjalanan akademis Quazi sudah dimulai jauh sebelum masa kuliahnya. Di usianya yang baru 11 tahun, Quazi meraih gelar Associate of Science dalam bidang Matematika dari Las Positas College.

Pencapaian awal ini menunjukkan bakatnya yang luar biasa dalam penalaran analitis dan pemecahan masalah, keterampilan yang akan membantunya dalam usahanya di masa depan dalam ilmu komputer dan kecerdasan buatan.

Dalam wawancara pada 2023 dengan Vogue, Quazi juga menjelaskan kesulitan yang dialaminya saat berusia 14 tahun dan ingin memasuki bidang pekerjaan di sektor teknologi.

Meskipun undang-undang ketenagakerjaan Amerika mengizinkan anak berusia 14 tahun yang telah menyelesaikan pendidikan wajib sekolah menengah untuk bekerja, Quazi mengalami banyak bias yang berkaitan dengan usianya.

Dia mengungkapkan sering mengalami budaya adultisme dalam perjalanan pencarian kerjanya.

Quazi juga mengungkapkan bahwa CV-nya yang luar biasa dulunya sering ditolak oleh agen perekrutan, dan mereka akan tetap menyeleksinya berdasarkan usianya, yang mereka anggap sebagai hambatan dan mengabaikan kemampuan dan pengalamannya yang luar biasa.