– Tidak setiap individu dapat dengan sukacita menerima pertolongan. Beberapa di antaranya merasa amat sukar ketika harus menyediakan kesempatan bagi oranglain untuk menawarkan bantuannya.
Sebenarnya, berbakti dan membantu sesama merupakan perilaku yang sangat baik untuk dilakukan oleh manusia. Mengambil bantuan dari lingkungan terdekat juga tidak serta-merta membuat seseorang dianggap lemah.
Namun mengapa terdapat orang yang tetap menolak bantuan walaupun mereka tengah berada dalam situasi paling sulit? Situs Hack Spirit telah memberikan penjelasan tentang alasannya.
- Overthinking Dalam Situasi Sosial
Alasannya yang pertama ialah karena orang tersebut kerap kali berpikir terlalu banyak tentang keadaan sosialnya sendiri. Dia takut dihakimi dan selalu membayangkan skenario negatif itu muncul saat dimintai bantuan, membuat dia merasa gugup dan kurang percaya diri untuk memohon dukungan dari pihak lain.
Dengan berbagai pemikirannya yang bergulir di benaknya, orang tersebut pada akhirnya lebih memilih untuk terdiam dan menyimpan semua sendiri. Dia ragu-ragu dalam mengajukan permohonan atau bahkan mau mendapatkan dukungan dari pihak manapun.
- Terlalu Mandiri
Seseorang yang sangat otonom mungkin berpandangan bahwa dukungan diartikan sebagai kekurangan. Sebenarnya, tak masalah untuk mengizinkan diri sendiri diberi bantuan oleh orang lain.
Justru saat seseorang selalu memikul beban sendirian, hal itu akan terasa sangat menguras tenaga.
- Ingin Menghindari Keintiman Emosional
Orang yang kerap mengeluhkan ketidakhadirannya dalam hal kedekatan emosi biasanya khawatir akan dievaluasi secara tidak adil atau ditinggalkan. Mereka berpikir bahwa dengan mempertahankan jarak dari sesama, mereka dapat merasakan kenyamanan, walaupun pada dasarnya mereka tetap merasa sepi.
- Pesimis
Seseorang dengan sifat pesimistis mencurigai segala sesuatu, bahkan hingga kedermawanan orang di sekitarnya. Bagi mereka, mengajukan permohonan bantuan tak akan berdampak pada situasi saat itu.
Kepercayaan buruk semacam itu hanya akan mengakibatkan masalah bertubi-tubi jika sebenarnya mereka tidak mampu memecahkan sendirinya.
- Terlalu Mengontrol Hidup
Untuk seseorang yang senang menjalankan dan merencanakan segala urusan, ia berusaha untuk menjamin bahwa tiap skenario terlaksana secara flawless tanpa cacat. Ia pikir, tidak selalu orang lain akan melakukan pekerjaan itu seperti apa yang diharapkannya.
Iya, dia kurang yakin dengan kemampuan orang lain. Lebih baik melakukan segalanya sendirian daripada memintai bantuan.
- Takut Berutang Secara Emosional
Terdapat jenis individu yang berpendapat bahwa dalam suatu hubungan harus terjadi keseimbangan. Bila seseorang telah membantu, pada akhirnya pihak tersebut juga harus menerima pertolongan sebagai ganti balas.
Sebagian orang mungkin tidak memusingkan perkara bantu-membantu ini, tapi ada juga yang merasa takut berutang secara emosional ketika sudah mendapatkan bantuan. Apabila pola pikir seperti ini terus dilanjutkan, koneksi tulus dalam hubungan sosial akan sangat sulit terjalin.
***
Social Plugin