Salim Ivomas Bantah Klaim Pengurangan Isi Solar Tanpa Pemberitahuan

, Jakarta - PT Salim Ivomas Pratama Tbk (SIMP) memberikan klarifikasi setelah didakwa memperkecil ukuran produknya. MinyaKita Ukuran 1 liter. Penemuan tersebut dimulai ketika Menteri Pertanian Amran Sulaiman melakukan kunjungan tiba-tiba ke Pasar Gede Hardjonagoro, Solo, pada hari Selasa, tanggal 11 Maret 2025.

Kurangnya isi disampaikan oleh Sekretaris Perusahaan Meyke Ayuningrum. minyak Hal tersebut disebabkan oleh beberapa elemen seperti temperatur, tekanan, dan tingkat kelembapan. Menteri Amran mencatat bahwa isi minyak yang diproduksi oleh perusahaan anak usaha Indofood Agri Resources mengalami penurunan sebanyak 50 ml untuk setiap 1 liter.

Faktor-faktor lingkungan seperti temperatur, tekanan atmosfer, serta tingkat kelembapan bisa berdampak terhadap hasil pengukuran," jelas Meyke saat memberikan klarifikasi di laman Bursa Efek Indonesia pada hari Jumat, tanggal 14 Maret 2025. Dia menambahkan bahwa presisi peralatan yang digunakan juga penting; jika kualitas atau proses penyetelan alat ukur kurang optimal, ini dapat menghasilkan data yang tak tepat.

Meyke juga menambahkan bahwa Kementerian Perdagangan bersama dengan Satuan Tugas Ketahanan Pangan (Satgas Pangan) serta Kementerian Perindustrian telah mendapatkan informasi dari Salim Ivomas Pratama. Informasi tersebut mencakup kedua jenis produk dalam gudang barang jadi maupun hasil produksi yang sesuai dengan standar pemerintah. Oleh karena itu, ia menyatakan bahwa kejadian ini tidak memiliki dampak pada aspek operasional, finansial, atau citra merek perusahaan.

"Selama melaksanakan operasional bisnisnya sebagai produsen minyak goreng, Perusahaan secara konsisten mematuhi syarat-syarat, aturan, dan ketentuan yang diwartakan oleh pemerintah," ungkap Meyke.

Dia menegaskan bahwa perusahaannya akan bertekad menciptakan produk berkualitas tinggi dengan memastikan semua sarana dan prosedur produksinya sudah disesuaikan dengan aturan yang ada. Selain itu, Salim Ivomas Pratama juga menyatakan bahwa hasil produksi mereka telah memenuhi standar keamanan makanan sebagaimana diatur dalam Program Manajemen Risiko (PMR) yang dikeluarkan oleh Badan POM RI.

"Prosedur standar operasional yang digunakan perusahaan sudah sejalan dengan prinsip-prinsip praktik pengolahan makanan yang baik (CPPOB) dari BPOM RI, serta Standar Kualitas dan Keamanan Makanan Internasional (ISO), yang telah diakui oleh lembaga akreditasi internasional," jelas Meyke.

Mentri Koordinator Bidang Pertanian Zulkifli Hasan atau biasa disebut Zulhas menyampaikan pendapatnya tentang masalah isi dari produk MinyaKita. Dia menjelaskan bahwa beberapa daerah melaporkan kalau botol minyak goreng ukuran 1 liter yang ada dipasaran justru cuma mengandung antara 750 sampai 800 mililiter saja.

Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) tersebut tidak banyak berbicara saat diminta untuk memberikan pendapatnya tentang dugaan kecurangan itu. Namun, dia menyampaikan bahwa siapapun yang melanggar aturan pemerintah terkait dengan penjualan MinyaKita pantas mendapatkan hukuman dan harus dipenjarakan.

"Bila terdapat kecurangan, masukkan penjara," ungkap Zulhas saat berbicara dengan jurnalis di kantor Kementerian Koordinator Bidang Pangan, Jakarta, pada hari Selasa, 11 Maret 2025.

Pemerintah memulai penarikan produk MinyaKita berukuran 1 liter dari pasar karena ditemukan bahwa isi sebenarnya hanya berkisar antara 750-800 mililiter. Hal tersebut disampaikan oleh Menteri Perdagangan Budi Santoso setelah hadir dalam Rapat Koordinasi Multisektoral tentang Persiapan Keamanan Lebaran Tahun 2025 di Jakarta pada tanggal 10 Maret 2025.

Budi Santoso menyebutkan bahwa Kemendag pada tanggal 7 Maret 2025 mendeteksi adanya pengurangan volume produk MinyaKita oleh PT AEGA yang berkantor di Depok. Namun, ketika dikunjungi, perusahaan itu sudah tutup. Ternyata, PT AEGA telah mentransfer pabrik mereka ke Karawang.

Kenapa Pemerintah Gagal Berulangkali Mengatasi Penyelewengan Pendistribusionan Minyak kita